Sayed Jafar: Saya pasti bela masyarakat. Tidak bela perusahaan

sentral14.com, Kotabaru - Bupati Kotabaru, H. Sayed Jafar Al Idrus melihat langsung kondisi sungai Desa Bekambit Kecamatan Pulau Laut Timur, Selasa (28/02/17).

Sungai Bekambit (kampung)  ini salah satu titik pengambilan sampel air yang terkena dampak kegiatan kebun PT. BSS beberapa waktu lalu.

Baca juga : http://www.sentral14.com/2017/01/ptbss-diduga-cemari-sungai-bekambit.html?m=1


Sebelumnya, di Desa Bekambit Asri,  Bupati melihat kondisi warga masyarakat yang terkena gatal-gatal setelah beraktivitas di sawah.

Sungai Desa Bekambit Asri dan sungai Desa Bekambit (kampung) satu aliran dengan sungai dan anak-anak sungai yang ada di Kebun sawit PT. BSS (Group Minamas).

Bupati mendapat informasi dari perwakilan masyarakat Desa Bekambit Asri ( Hafidz Halim dan Agusaputra Wiranto) usai menghadiri Interpelasi DPRD, Senin ,(27/02/17), kemaren.


" Kemaren Saya ditunjukan bukti-bukti, warga masyarakat terkena gatal-gatal. Apakah di sebabkan dari limbah perusahaan? Kita lihat nanti hasil sampel air dan tanahnya.
Untuk sampel airnya, Saya baru di laporkan. Tinggal menunggu sampel tanah.
Kalau ini terbukti akibat aktivitas perusahaan, Kita minta tanggungjawabnya kepada masyarakat," Tegasnya.

Sayed Jafar menegaskan lagi, " Saya pasti bela masyarakat. Tidak bela Perusahaan. Kalau dari DLH salah. Saya tindak," tegasnya lagi.

" Saya tidak mau di bayar-bayar orang (Perusahaan). Kalau Dia bagus untuk mengurusi rakyat (peduli), Kita senang juga. Itu sudah kebahagiaan Kita,"ungkap Sayed Jafar.

Setelah melihat langsung di dua lokasi tersebut, hari itu juga, Di kantor Kecamatan Pulau Laut Timur di lakukan Diskusi dengan kesimpulan, akan dilakukan pengambilan sampel air (ulang) di beberapa titik ; di hulu sekitar kebun PT.BSS sampai sungai Desa Bekambit dan sungai Desa Bekambit Asri.

Di hadapan Bupati, plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, H. Said Rizani Fahrani mengatakan, DLH segera melaksanakan (melibatkan Laboratorium) pengambilan sampel air dan tanah tersebut.

Diketahui, pengambilan sampel air beberapa titik di kebun PT.BSS sampai sungai Desa Bekambit (kampung) sudah pernah dilakukan. Hasilnya di sebutkan DLH, diantaranya adalah 'cemar ringan dan cemar sedang'. Karena proses pengambilan sampelnya di 'ragukan', perwakilan masyarakat minta pengambilan sampel air di ulang.

Untuk warga yang terkena gatal-gatal, hari ini, Rabu ( 01/02/17 ), Bupati sudah perintahkan anak buahnya ( Tim Dinas Kesehatan ) untuk turun memeriksa dan mengobati.

Nampak hadir rombongan yang mengikuti
Bupati dan Hj. Idiana Sayed Jafar ketika ke lokasi antara lain; Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkebunan, Plt Kepala BPMPD, Kabag Hukum SETDA, Camat Pulau Laut Timur, Koramil Kodim 1004, Polsek Pulau Laut Timur, Kepala Desa Bakambit Asri, Kepala Desa Bakambit, Puskesmas, perwakilan masyarakat Bekambit Asri bersama anggotanya.

Selain yang tersebut, ketika diskusi di Kantor Kecamatan Pulau Laut Timur, perwakilan PT.BSS, Manager Gunung Kemasan Estate (GKE) Andreas Bubun juga hadir. Ia mengatakan, untuk di sungai Bekambit (kampung) pihaknya sudah menjalankan apa yang di 'rekomendasikan' Dinas Lingkungan Hidup.

" Untuk di Desa Bekambit Asri, Kepala Desa belum ada tembusan (sampaikan) ke Perusahaan," ujarnya.
(IH)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sayed Jafar: Saya pasti bela masyarakat. Tidak bela perusahaan"

Posting Komentar