RDP DPRD bahas persoalan pelanggan, Agus ancam laporkan PDAM

Kotabaru, Kalsel-

Merasa tidak puas atas penjelasan Nooripansyah, Direktur PDAM dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang di gelar DPRD di ruang rapat gabungan Sekretariat DPRD, Senin (13/11/17), Agusaputra Wiranto, Ketua LSM PDKMS mengancam akan melaporkan PDAM terkait program pemasangan sambungan baru senilai PDAM Rp. 750 ribu/sambungan.



Baju Hijau: Agusaputra Wiranto, Baju Merah: Hafidz Halim

Rencana Agus untuk melaporkan PDAM itu terdengar oleh yang hadir dalam RDP itu diantaranya; Direktur PDAM dan Pengawas PDAM, H. Mukhni.AF, Wakil Pimpinan II DPRD, anggota DPRD yang menghadiri acara itu.

Karena menurut Agus, anggaran sambungan baru (pelanggan PDAM) itu bersumber dari dana hibah pemerintah pusat sejumlah Rp. 6 miliar.

Dia minta rincian dana Rp 750 ribu/ sambungan baru itu untuk apa saja belum terjawab.

Tersirat waktu itu, Mukhni menyarankan agar Agus mengurungkan niatnya karena siapa tahu bisa menjadi bumerang.

RDP DPRD yang di pimpin H. Mukhni.AF, Wakil Pimpinan II DPRD ini di gelar untuk menerima aspirasi dari pelanggan PDAM yang dimotori Agusaputra Wiranto/ DKK diantaranya Hafidz Halim, Ketua LSM Laut Timur Bersatu.

Selain tentang sambungan baru (SR) yang diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) itu, banyak hal yang menjadi pertanyaan LSM dan perwakilan pelanggan PDAM yang hadir diantaranya tentang;

Pembelian BBM untuk (mesin) PDAM, tidak ada stempel PDAM di kwitansi pembayaran, sambungan baru, adanya pergantian box water meter warna biru ke warna kuning di malam hari, adanya ancaman dari oknum petugas PDAM apabila tidak membayar lunas dana pemasangan baru / sambungan baru Rp. 750 ribu maka airnya tidak jalan, pelanggan membayar lunas namun kwitansinya tidak diserahkan ke pelanggan, pelanggan sudah membayar cicilan namun belum ada pemasangan sambungan baru, program sambungan baru itu dianggap tidak tepat sasaran.

Agus juga meminta agar water meter diletakkan dekat rumah pelanggan namun menurut Ipan, sesuai ketentuan, water meter diletakkan, jaraknya hanya 12 meter dari jalur distribusi (pipa distribusi.red).

Muhkni AF sebagai anggota DPRD merasa terbantu dengan adanya perhatian dari LSM dalam hal pengawas ini.

“Terimakasih ada LSM yang peduli menyampaikan persoalan yang dirasakan pelanggan. Dan temuan-temuan LSM di lapangan,”ungkapnya.

Menjawab pertanyaan LSM dan perwakilan pelanggan itu, Nooripansyah mengatakan, tidak cukup waktu merincikannya (RDP dilaksanakan menjelang sore hari), dia mempersilahkan melihat hasil audit internal inspektorat, auditor independen, BPKP nanti di tahun 2018.
“Hasil audit tahun 2017 baru ada di tahun 2018,”terangnya.

Soal box kuning dan biru, Ipan menjelaskan, box kuning maupun box biru itu sama nilainya Rp. 750 ribu namun yang masuk verifikasi hanya box (water meter) warna kuning.

Dilanjutkannya, sejarahnya, yang menentukan siapa yang dapat bantuan (sambungan baru) itu bukan kita (PDAM). Sebelumnya Sudah ada survei dari pusat siapa yang akan mendapatkan penerima manfaat.

“Yang kita pasang bukan 2000 sambungan baru tapi 2500 sambungan baru. 500 untuk cadangan. Kalau di verifikasi pusat ‘kan masih ada cadangan itu. (pusat hanya menargetkan 2000 sambungan baru). Karena stok box kuning terbatas kita ganti box warna biru,”ujarnya.

Diungkapkan Ipan, “Kita kerja malah sampai pagi karena di target waktu (harus memasang 2000 sambungan baru) itu,”katanya.
(IHA)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "RDP DPRD bahas persoalan pelanggan, Agus ancam laporkan PDAM"

Posting Komentar