Truk sawit di stop aparat Desa, setelah bersedia membantu dipersilakan jalan
Kotabaru, Kalsel-
Aparat Desa Serongga menyetop truk pengangkut tandan buah segar (sawit) PT. SKIP (sinar kencana inti perkasa) yang melintas di Jalan Ratu Intan, RT 02, Dusun 1, Kamis (02/11/2017).
Tindakan aparat desa itu dilakukan karena PT. SKIP di rasa tidak pernah datang ketika di undang rapat membicarakan perawatan jalan tersebut.
Sedangkan perusahaan lain diantaranya para truk pengangkut batubara hadir dalam rapat tersebut dan bersedia menyumbang batu bescos untuk perawatan jalan.
Tidak lama setelah aksi yang dilakukan aparat desa itu, perwakilan perusahaan pun datang dan bersedia membuat pernyataan tertulis yang isinya bersedia membantu 30 rit batu bascos dan penggunaan 1 unit alat berat untuk perawatan jalan.
"Kami sebenarnya dari pihak desa pada intinya tidak melarang truk melintasi jalan desa namun pada kenyataan dari pihak perusaan PT SKIP tidak datang memenuhi undangan kami sedang dari pihak perusahaan lain hadir,"ungkap Sulimansyah Kepala Desa Serongga.
Biar sama-sama enak lah, tambah dia, agar tidak ada keluhan warga. Angkutan sawit, kata dia lewat setiap hari sedangkan batubara kadang-kadang saja lewat.
Sementara M. Yasa, Sekdes Serongga menambahkan, pihak desa tidak ada kepentingan tapi mau mengadu kemana? maksud kami dari pihak perusahaan hendaknya sama-sama menjaga dan merawat jalan tersebut.
"Kami berharap mereka ada inisiatif misalnya membantu setahun berapa kali agar antara desa dan pihak perusahaan bisa terjalin harmonis. Intinya diperhatikan 'lahn"tandasnya.
Menurut warga, beberapa bulan yang lalu jalan ini sudah diperbaiki menggunakan dana desa sebesar Rp 281.288.500 namun saat ini jalan tersebut sudah mulai rusak lagi akibat dilewati truk pengangkut sawit dan batubara yang di duga melebihi kapasitas.
(Syamsir)
Aparat Desa Serongga menyetop truk pengangkut tandan buah segar (sawit) PT. SKIP (sinar kencana inti perkasa) yang melintas di Jalan Ratu Intan, RT 02, Dusun 1, Kamis (02/11/2017).
Tindakan aparat desa itu dilakukan karena PT. SKIP di rasa tidak pernah datang ketika di undang rapat membicarakan perawatan jalan tersebut.
Sedangkan perusahaan lain diantaranya para truk pengangkut batubara hadir dalam rapat tersebut dan bersedia menyumbang batu bescos untuk perawatan jalan.
Tidak lama setelah aksi yang dilakukan aparat desa itu, perwakilan perusahaan pun datang dan bersedia membuat pernyataan tertulis yang isinya bersedia membantu 30 rit batu bascos dan penggunaan 1 unit alat berat untuk perawatan jalan.
"Kami sebenarnya dari pihak desa pada intinya tidak melarang truk melintasi jalan desa namun pada kenyataan dari pihak perusaan PT SKIP tidak datang memenuhi undangan kami sedang dari pihak perusahaan lain hadir,"ungkap Sulimansyah Kepala Desa Serongga.
Biar sama-sama enak lah, tambah dia, agar tidak ada keluhan warga. Angkutan sawit, kata dia lewat setiap hari sedangkan batubara kadang-kadang saja lewat.
Sementara M. Yasa, Sekdes Serongga menambahkan, pihak desa tidak ada kepentingan tapi mau mengadu kemana? maksud kami dari pihak perusahaan hendaknya sama-sama menjaga dan merawat jalan tersebut.
"Kami berharap mereka ada inisiatif misalnya membantu setahun berapa kali agar antara desa dan pihak perusahaan bisa terjalin harmonis. Intinya diperhatikan 'lahn"tandasnya.
Menurut warga, beberapa bulan yang lalu jalan ini sudah diperbaiki menggunakan dana desa sebesar Rp 281.288.500 namun saat ini jalan tersebut sudah mulai rusak lagi akibat dilewati truk pengangkut sawit dan batubara yang di duga melebihi kapasitas.
(Syamsir)
0 Response to "Truk sawit di stop aparat Desa, setelah bersedia membantu dipersilakan jalan"
Posting Komentar