Jembatan box Tegal Rejo di keluhkan warga. Lihat penjelasan Akhmad..!

Kotabaru, Kalsel-
Meski sudah selesai di kerjakan, proyek jembatan box yang terletak di Jalan Pahlawan, Rt 21, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Kelumpang Hilir masih di keluhkan warga.



Pasalnya, beberapa unit mobil yang melintasi jembatan box itu bisa kena amblas.

Menurut warga, tebal lantai cuma 20 cm, bagian tengah tidak ada lantai dasar. Cuma ada semacam siring dari ujung ke ujung. Waktu memasang aramko (gorong-gorong besi), bautnya banyak tidak di fungsikan.

"Kami tetap menanyakan bagaimana langkah berikutnya. Masih ada engak diperbaiki karena dari siring masih putus- putus, air tidak bisa mengalir ke sungai dan tanah urug masih kurang juga."

Didapatkan informasi bahwa Kepala Desa Tegalrejo, Afid Kudin sudah menerima bantuan dari Dinas Bina Marga (untuk memadatkan tanah) berupa batu diantaranya; 1 rit batu, 1 rit pasir, lima sak semen, dan upah tukang Rp 300 ribu. "Segera kita kerjakan,"kata Sekdes Suhartono.

Jika memang tidak ada dana lagi dari kontraktor, kata Suhartono, maka desa akan mengambil inisatif, akan menjual kayu ulin bekas jembatan itu untuk dibelikan batu bescos atau material lainnya untuk mengurug (memadatkan tanah jembatan).
" Tetapi akan kami komunikasikan lagi dengan warga,"katanya.

Di konfirmasi, Rabu (03/01/18), Kabid Jembatan, Dinas Bina Marga dan SDA, Akhmad Jumadikari mengatakan, jembatan box itu memang di mungkinkan akan terjadi penurunan tanah secara alamiah (settlement). Makanya, kata dia, urugan tanah bagian lantai di buat lebih tinggi agar semakin lama semakin padat.

Akhmad menjelaskan, kontruksi jembatan itu bukan box culvert tapi aramko (gorong-gorong).
"Kontruksi ini di pilih untuk menghindari pengurangan mutu saat proses pekerjaan,"ungkapnya.

Meskipun begitu, diakuinya, kontruksi menggunakan aramko ini masih ada kekurangan karena sifat besi (aramko berbahan besi) tidak mudah menyatu dengan tanah, maka tanah urugnya harus benar-benar padat.

Masih di jelaskan Akhmad, kemudian agar tanah urug tidak lari kemana-kemana (dalam proses timbunan), maka di bagian kiri-kanan jembatan di buat pengunci (seperti siring pondasi batu).

" Intinya kontruksi bukan box culvert tapi aramko. Dan kontruksi sudah sesuai gambar,"tegasnya.

Kenapa bisa ada bantuan dana ke Desa?
Menurut Akhmad itu bukan bantuan dari Dinas Bina Marga dan SDA tapi memang material dari kontraktor. Materialnya untuk memadatkan (material timbun) jembatan, duit Rp 300 ribu untuk upah yang bekerja.
(Syamsir/IHA)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jembatan box Tegal Rejo di keluhkan warga. Lihat penjelasan Akhmad..!"

Posting Komentar