Lagi, Demo Tolak Tambang Batu Bara di Pulau Laut
Kotabaru, Kalsel-
Penolakan pertambangan batu bara di Pulau Laut terus berlanjut.
Usman Pahero, Ketua KAPAK (Komite Aksi Penyelamat Kotabaru) saat berorasi di depan kantor Bupati Kotabaru.
Kurang lebih 1000 massa yang tergabung dalam organisasi; KAPAK, OPIN, GEPAK berunjuk rasa (demo damai) menolak pertambangan batu bara di Pulau Laut.
Aksi unjuk rasa gabungan organisasi ini dilakukan di Kantor Bupati dan DPRD Kotabaru, Senin (22/01/18),
Tuntutan mereka jelas, yang disampaikan dua orang Korlap Kksi, Usman Pahero dan Syahriansyah, meminta Bupati dan DPRD membuat pernyataan tertulis di atas materai menolak tambang batu bara di Pulau Laut.
Karena menurut mereka, selama ini Bupati dan atau Wakil Bupati hanya menyatakan menolak tambang batu bara di Pulau Laut hanya di mulut saja."Jangan hanya retorika,"kata Syahrianyah atau akrab disapa Inyiek.
Usman menegaskan, mereka datang dengan hati nurani. Tidak ditunggangi oleh siapa pun. "Kami tegaskan, Pulau Laut bebas pertambangan batu bara, baik dari warga (pengusaha) asing maupun WNI (pengusaha lokal), selamanya," dalam orasi mereka.
Dinyatakan Usman,"Pulau Laut ini termasuk list spesialis (daftar pulau) yang bebas dari tambang batu bara."
Cukup wilayah Kelumpang, Pamukan, dan Pulau Sebuku saja, kata Usman, akibat pertambangan, hutannya gundul, airnya beracun, lingkungannya rusak dan sebagainya.
Tidak seperti dua kali aksi unjuk rasa sebelumnya, tak ada seorang pun pejabat yang berkantor di sekretariat daerah (SETDA) menemui pengunjuk rasa, kali ini Wakil Bupati yang menemui.
Baca juga :
http://www.sentral14.id/2018/01/kotabaru-kalsel-berbagai-elemen.html?m=1
Kerena ini persoalan yang sangat sensitif, Wakil Bupati, Burhanuddin kepada massa pengunjuk rasa menyampaikan akan menanggapi tuntunan itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD saja.
Massa pun kemudian melanjutkan aksi ke DPRD dengan tuntutan yang sama.
Di DPRD massa ditemui Ketua DPRD, Hj. Alfisah, didampingi Wakil Ketua I DPRD, Muhammad Arif dan anggota DPRD lainnya.
Syahriansyah (Inyiek) saat berorasi di Depan Kantor DPRD Kotabaru
(IHA)
Penolakan pertambangan batu bara di Pulau Laut terus berlanjut.
Kurang lebih 1000 massa yang tergabung dalam organisasi; KAPAK, OPIN, GEPAK berunjuk rasa (demo damai) menolak pertambangan batu bara di Pulau Laut.
Aksi unjuk rasa gabungan organisasi ini dilakukan di Kantor Bupati dan DPRD Kotabaru, Senin (22/01/18),
Tuntutan mereka jelas, yang disampaikan dua orang Korlap Kksi, Usman Pahero dan Syahriansyah, meminta Bupati dan DPRD membuat pernyataan tertulis di atas materai menolak tambang batu bara di Pulau Laut.
Karena menurut mereka, selama ini Bupati dan atau Wakil Bupati hanya menyatakan menolak tambang batu bara di Pulau Laut hanya di mulut saja."Jangan hanya retorika,"kata Syahrianyah atau akrab disapa Inyiek.
Usman menegaskan, mereka datang dengan hati nurani. Tidak ditunggangi oleh siapa pun. "Kami tegaskan, Pulau Laut bebas pertambangan batu bara, baik dari warga (pengusaha) asing maupun WNI (pengusaha lokal), selamanya," dalam orasi mereka.
Dinyatakan Usman,"Pulau Laut ini termasuk list spesialis (daftar pulau) yang bebas dari tambang batu bara."
Cukup wilayah Kelumpang, Pamukan, dan Pulau Sebuku saja, kata Usman, akibat pertambangan, hutannya gundul, airnya beracun, lingkungannya rusak dan sebagainya.
Tidak seperti dua kali aksi unjuk rasa sebelumnya, tak ada seorang pun pejabat yang berkantor di sekretariat daerah (SETDA) menemui pengunjuk rasa, kali ini Wakil Bupati yang menemui.
Baca juga :
http://www.sentral14.id/2018/01/kotabaru-kalsel-berbagai-elemen.html?m=1
Kerena ini persoalan yang sangat sensitif, Wakil Bupati, Burhanuddin kepada massa pengunjuk rasa menyampaikan akan menanggapi tuntunan itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD saja.
Massa pun kemudian melanjutkan aksi ke DPRD dengan tuntutan yang sama.
Di DPRD massa ditemui Ketua DPRD, Hj. Alfisah, didampingi Wakil Ketua I DPRD, Muhammad Arif dan anggota DPRD lainnya.
(IHA)
0 Response to "Lagi, Demo Tolak Tambang Batu Bara di Pulau Laut"
Posting Komentar