Gas LPG 3 Kg langka akibat cuaca buruk?
Kotabaru, Kalsel-
Warga Pulau Laut kembali resah akibat Gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 KG mengalami kelangkaan.
Ilustrasi foto: pontianakpost.co.id
"Ngalih tu pang. Di pangkalan harganya Rp 24 ribu. Di eceran harga bisa sampai Rp 35 ribu,"ungkap Yoyo, warga peramuan.
Warga lainnya bahkan ada yang menyebut, beli Gas LPG 3 Kg di warung harganya bisa mencapai Rp 40 ribu/tabung.
Slamet, Warga Jalan Sisingamangaraja mengaku kerap melihat masyarakat yang jauh (bukan warga setempat) datang untuk membeli, sehingga masyarakat sekitar tidak mendapat bagian.
"Bah sakit, nang jauh-jauh datangan. Jadi nang RT disini kada kedapatan." Keluhnya.
Demikian pula warga Desa Sigam yang tidak ditanya namanya juga mengaku sulit mendapatkan Gas LPG 3 Kg.
"Mun di padahi ngalih dasar ngalih pang. Bisa Rp 24 ribu harganya. Ada nang Rp 25 ribu bejual. Di pasaran Rp 30 ribuan harganya." Cetusnya.
Khaidir, pengelola pangkalan LPG 3 KG Desa Sigam menuturkan, pihaknya selama ini hanya mendapatkan jatah tabung LPG 3 KG sebanyak 200 tabung per bulan.
"Kami dapatnya 200 tabung ja sebulan. Itu ja. Jadi bila pembagian, hibak dah orangnya. Paling lawas satu jam habis dah," singkat pria bertubuh besar itu.
Dikonfirmasi, Sabtu (17/02/18), H. Suriansyah, Direktur PT. Hajjah Harni, salah satu agen LPG 3 KG yang berada di Desa Sungai Taib mengatakan, istilah kata langka, itu tidak ada.
Namun, kata pria yang kerap disapa H. Isur ini, hanya keterlambatan pasokan di karenakan kapal yang membawa LPG di Banjarmasin terhamba perairan surut.
"Di banjar itu (air) pasang dalam. Banyumya pasang, Salah. Banyu surut salah. Serba salah jadinya. Artinya, bila banyu pasang dalam, Kapal kada kawa lewat jembatan, banyu surut kapalnya kandas." Terangnya.
Oleh sebab itu, kata H. Isur, pihaknya mengambil melalui SPBE yang ada di kapuas bahkan sampit. Lebih jauh artinya.
Kami mengambil Gas ke Kapuas, bahkan ke Sampit makanya terlambat." Ujarnya.
H. Isur menambahkan, biasanya dalam satu hari pihaknya mendapat jatah dua tangki, sekarang hanya satu tangki yang di bagi ke beberapa agen termasuk pelaihari, tanah bumbu dan kotabaru.
Dengan pasokan yang kurang itu, kata H. Isur, alhasil ada masyarakat yang tidak kebagian karena diantara semua pangkalan yang ada di kotabaru tidak semua kebagian. "Dibagi sedikit sorang."Tandasnya.
Dikonfirmasi Agen Gas LPG lainnya juga membenarkan, pasokan Gas LPG di Kotabaru sedikit terlambat karena, katanya, bulan ini perairan Indonesia khususnya di Kalsel dalam kondisi cuaca buruk akibatnya, Kapal (pengangkut LPG), tidak bisa masuk di pelabuhan Banjarmasin.
(Dodi)
Warga Pulau Laut kembali resah akibat Gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 KG mengalami kelangkaan.
"Ngalih tu pang. Di pangkalan harganya Rp 24 ribu. Di eceran harga bisa sampai Rp 35 ribu,"ungkap Yoyo, warga peramuan.
Warga lainnya bahkan ada yang menyebut, beli Gas LPG 3 Kg di warung harganya bisa mencapai Rp 40 ribu/tabung.
Slamet, Warga Jalan Sisingamangaraja mengaku kerap melihat masyarakat yang jauh (bukan warga setempat) datang untuk membeli, sehingga masyarakat sekitar tidak mendapat bagian.
"Bah sakit, nang jauh-jauh datangan. Jadi nang RT disini kada kedapatan." Keluhnya.
Demikian pula warga Desa Sigam yang tidak ditanya namanya juga mengaku sulit mendapatkan Gas LPG 3 Kg.
"Mun di padahi ngalih dasar ngalih pang. Bisa Rp 24 ribu harganya. Ada nang Rp 25 ribu bejual. Di pasaran Rp 30 ribuan harganya." Cetusnya.
Khaidir, pengelola pangkalan LPG 3 KG Desa Sigam menuturkan, pihaknya selama ini hanya mendapatkan jatah tabung LPG 3 KG sebanyak 200 tabung per bulan.
"Kami dapatnya 200 tabung ja sebulan. Itu ja. Jadi bila pembagian, hibak dah orangnya. Paling lawas satu jam habis dah," singkat pria bertubuh besar itu.
Dikonfirmasi, Sabtu (17/02/18), H. Suriansyah, Direktur PT. Hajjah Harni, salah satu agen LPG 3 KG yang berada di Desa Sungai Taib mengatakan, istilah kata langka, itu tidak ada.
Namun, kata pria yang kerap disapa H. Isur ini, hanya keterlambatan pasokan di karenakan kapal yang membawa LPG di Banjarmasin terhamba perairan surut.
"Di banjar itu (air) pasang dalam. Banyumya pasang, Salah. Banyu surut salah. Serba salah jadinya. Artinya, bila banyu pasang dalam, Kapal kada kawa lewat jembatan, banyu surut kapalnya kandas." Terangnya.
Oleh sebab itu, kata H. Isur, pihaknya mengambil melalui SPBE yang ada di kapuas bahkan sampit. Lebih jauh artinya.
Kami mengambil Gas ke Kapuas, bahkan ke Sampit makanya terlambat." Ujarnya.
H. Isur menambahkan, biasanya dalam satu hari pihaknya mendapat jatah dua tangki, sekarang hanya satu tangki yang di bagi ke beberapa agen termasuk pelaihari, tanah bumbu dan kotabaru.
Dengan pasokan yang kurang itu, kata H. Isur, alhasil ada masyarakat yang tidak kebagian karena diantara semua pangkalan yang ada di kotabaru tidak semua kebagian. "Dibagi sedikit sorang."Tandasnya.
Dikonfirmasi Agen Gas LPG lainnya juga membenarkan, pasokan Gas LPG di Kotabaru sedikit terlambat karena, katanya, bulan ini perairan Indonesia khususnya di Kalsel dalam kondisi cuaca buruk akibatnya, Kapal (pengangkut LPG), tidak bisa masuk di pelabuhan Banjarmasin.
(Dodi)
0 Response to "Gas LPG 3 Kg langka akibat cuaca buruk?"
Posting Komentar