Belum ada SPK, 'kontraktor curi start', Selamat: sudah dihentikan..!

Kotabaru, Kalsel-
Pelaksanaan pembangunan di lokasi SMPN1 di Desa Bungkukan, Kecamatan Kelumpang Barat dipertanyakan warga.


Bahkan menurut pengakuan Kepala Desa Bungkukan, pekerjaan proyek tersebut sudah dikerjakan kurang lebih satu minggu, namun tidak ada laporan dari pihak kontraktor kepada aparatur desa.

"Proyeknya sudah digawi kurang lebih seminggu lah, tapi kontraktor belum ada betamu aku, dan aku waktu rapat di smpn 1 diberitahu oleh guru bahwa ada bangunan turun.
Wahini kontraktor, orang-orangnya haja yang lapor ke desa, kebanyakannya kada bepermisi masuk ke desa." Tutur Abdusallam, Kepala Desa Bungkukan melalui pesan singkatnya, Rabu.

Pihak lain menduga, proyek itu sebagai proyek siluman.
Mauladie, aktivis GEPAK ( Gerakan Pemuda Asli Kalimantan) kepada media ini mengaku sempat turun ke lapangan, dan dia tak melihat ada papan plang informasi proyek.

"Waktu kami cek kesana plangnya ngga ada." Kata Mauladie, yang juga sebagai Ketua Harian GEPAK.

Leebih dari itu, Mauladie juga mengaku sempat menemui Selamat Riyadi, plt Kepala Dinas Pendidikan untuk menelisik lebih jauh status proyek tersebut. Menurut Mauladi alias Hadi Penyangat, Selamat juga tak mengetahui mengapa proyek itu bisa berjalan dengan sendirinya.

"Saya juga sudah bertanya kepala dinas pendidikan pun juga tak tahu. Diduga proyek siluman tuh, karena waktu saya tanya lagi tentang SPK (Surat Perintah Kerja) tidak ada." Imbuh Hadi.

Selamat Riyadi, plt Kepala Dinas Pendidikan

Ditemui dikantornya, kamis (19/04/18), Selamat Riyadi tak menampik pernyataan Hadi.
Dia membenarkan bahwa dirinya tak mengetahui proyek itu mengapa bisa berjalan dengan sendirinya.

Terkait SPK, Selamat juga membenarkan, pihaknya belum mengeluarkan SPK. Dan, saat ini kata selamat, proyek tersebut sudah dihentikan.

"Jadi waktu saya mendengar kabar kemaren saya langsung suruh berhenti kerja."Akunya.

Dalam DPA (dokumen pelaksana anggaran) yang dibacakan oleh Selamat, sejatinya proyek tersebut adalah program Dinas Pendidikan.

"Itu memang program dinas pendidikan, program pembangunan ruang kelas, APBD TA 2018 Rp 195 juta untuk fisik bangunan, untuk konsultan perencana Rp 8 juta, dan konsultan pengawas Rp 9 juta," Jelas selamat.

Sampai berita ini diturunkan, kontraktor yang melaksanakan pembangunan proyek itu belum diketahui pasti.
(Dodi)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Belum ada SPK, 'kontraktor curi start', Selamat: sudah dihentikan..!"

Posting Komentar