Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Staf berikan contoh buruk? Lihat kronologisnya!
Kotabaru, Kalsel-
"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari: murid biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk.
Maknanya, menjadi tokoh panutan di masyarakat/pejabat negeri hendaknya jangan sampai memberi contoh yang buruk.
Peribahasa/ungkapan diatas tentu tidak asing di dunia pendidikan, tidak terkecuali dinas pendidikan kotabaru.
Panutan/contoh yang baik nampaknya tidak ditampakkan oleh staf Dinas Pendidikan bahkan oleh plt Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru.
Siapa saja (staf dinas lain, kepala sekolah/guru, bahkan warga biasa) yang berurusan/masuk ke kantor kantor Dinas Pendidikan, sebelum masuk ke kantor harus melepas sepatu/alas kakinya.
Sepertinya sudah menjadi aturan Dinas Pendidikan tersendiri, masuk kantor harus lepas sepatu/alas kaki?
Ternyata benar, ketika media ini ingin berurusan dengan Kepala Dinas Pendidikan, saat hendak memasuki kantor Dinas Pendidikan, disuruh melepas sepatu.
"Lepas dulu sepatunya", kata seorang yang piket beberapa waktu lalu.
Anehnya, piket yang menyuruh melepas sepatu itu justru bebas memakai sepatu di dalam kantor.
Pantauan media ini, tidak hanya staf Dinas Pendidikan, plt Kepala Dinasnya pun menggunakan sepatu di ruangan bahkan ruangan kerjanya.
Pantauan, Selasa (05/06/18), kejadian beberapa waktu lalu bahkan sudah setahun lebih terjadi ini kembali terulang.
Staf dinas lain, Kepala Sekolah/Guru, termasuk seorang staf Humas Protokol SETDA, harus melapaskan sepatu/alas kakinya ketika hendak memasuki ruangan kantor Dinas Pendidikan.
Sementara, plt Kepala Dinas Pendidikan, staf Dinas Pendidikan sendiri bebas saja menggunakan sepatu ke semua ruangan meskipun yang bersangkutan habis dari luar ruangan (setelah datang dari luar/ jalanan yang menginjak tanah/semen/aspalt) dsbnya.
Instansi di Kotabaru, masuk ke kantornya tak lepas sepatu/alas kaki.
Hanya masuk ke Dinas Pendidikan dan Masjid Raya yang lepas sepatu/alas kaki.
"Kalau lepas sepatu itu untuk menjaga kebersihan kantor, sepatu kepala Dinas/staf itu, bersih?" ungkap warga.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Selamat belum bisa dihubungi ketika ingin diminta tanggapannya terkait hal itu.
(IHA)
"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari: murid biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk.
Maknanya, menjadi tokoh panutan di masyarakat/pejabat negeri hendaknya jangan sampai memberi contoh yang buruk.
Peribahasa/ungkapan diatas tentu tidak asing di dunia pendidikan, tidak terkecuali dinas pendidikan kotabaru.
Panutan/contoh yang baik nampaknya tidak ditampakkan oleh staf Dinas Pendidikan bahkan oleh plt Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru.
Siapa saja (staf dinas lain, kepala sekolah/guru, bahkan warga biasa) yang berurusan/masuk ke kantor kantor Dinas Pendidikan, sebelum masuk ke kantor harus melepas sepatu/alas kakinya.
Sepertinya sudah menjadi aturan Dinas Pendidikan tersendiri, masuk kantor harus lepas sepatu/alas kaki?
Ternyata benar, ketika media ini ingin berurusan dengan Kepala Dinas Pendidikan, saat hendak memasuki kantor Dinas Pendidikan, disuruh melepas sepatu.
"Lepas dulu sepatunya", kata seorang yang piket beberapa waktu lalu.
Anehnya, piket yang menyuruh melepas sepatu itu justru bebas memakai sepatu di dalam kantor.
Pantauan, Selasa (05/06/18), kejadian beberapa waktu lalu bahkan sudah setahun lebih terjadi ini kembali terulang.
Staf dinas lain, Kepala Sekolah/Guru, termasuk seorang staf Humas Protokol SETDA, harus melapaskan sepatu/alas kakinya ketika hendak memasuki ruangan kantor Dinas Pendidikan.
Sementara, plt Kepala Dinas Pendidikan, staf Dinas Pendidikan sendiri bebas saja menggunakan sepatu ke semua ruangan meskipun yang bersangkutan habis dari luar ruangan (setelah datang dari luar/ jalanan yang menginjak tanah/semen/aspalt) dsbnya.
Instansi di Kotabaru, masuk ke kantornya tak lepas sepatu/alas kaki.
Hanya masuk ke Dinas Pendidikan dan Masjid Raya yang lepas sepatu/alas kaki.
"Kalau lepas sepatu itu untuk menjaga kebersihan kantor, sepatu kepala Dinas/staf itu, bersih?" ungkap warga.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Selamat belum bisa dihubungi ketika ingin diminta tanggapannya terkait hal itu.
(IHA)
0 Response to "Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Staf berikan contoh buruk? Lihat kronologisnya!"
Posting Komentar