Terkait penggunaan dana KIP SDN2 Sungai Nyamuk, Plt Kepala Dinas Pendidikan Akan Turunkan Tim


Kotabaru, Kalsel-
Ditemui di kantornya Senin (17/09/18, Slamet Riyadi, Plt Kepala Dinas Pendidikan mengatakan,"kami akan turunkan tim untuk crosscek ke lapangan untuk mencari fakta yang ada.

Namun, kata dia, jika memang ada indikasi yang tidak sesuai, maka akan diberi sangsi seperti pemberhetian sebagai kepala sekolah atau dipindahkan.
Bila tidak ada indikasi penyimpangan, maka kita akan adakan pertemuan untuk meluruskan lagi kepada masyarakat."

Perkataan plt Kepala Dinas Pendidikan ini terkait karena adanya semacam protes dari orang tua murid SDN2 Sungai Nyamuk, Kecamatan Sampanahan.

Orang tua murid merasa dibodohi terkait penyaluran dana KIP (Kartu Indonesia Pintar) di sekolah tersebut.

Menurut orang tua murid, seharusnya siswa dapat dana tunai. Dapat sekitar Rp 450 ribu per siswa.
Tapi hanya menerima baju seragam sekolah. Itu pun tidak semua yang mendapat dana tersebut. Orang tua murid pun tidak mengetahui apa masalahnya.

Selain itu ada juga permasalan lain yang dikeluhkan orang tua murid.
Beberapa tahun yang lalu, orang tua murid kelas satu harus membawa kursi dan meja, siswa yang sudah lulus pun diminta membawa kursi, katanya sebagai kenang-kenangan untuk sekolah.

"Jadi dana bos untuk apa,"orang tua murid juga mempertanyakan.

Ditambah lagi sikap Kepala Sekolah yang dianggap orang tua murid arogan.
Kalau menegur anak selalu bersikap kasar sehingga menjadi kekhawatiran orang tua murid anak mereka akan menjadi jatuh mentalnya.

Masalah lain, Kepala Sekolah dianggap kurangnya koordinasi dengan wali murid jika ada permasalahan di sekolah.

"Kami menginginkankan agar kepala sekolah tersebut dipindahkan saja tapi harus diproses dulu masalah dana-dana itu," kata Muhammad Husaini yang mewakili para orang tua murid.

Dikonfirmasi Zahrah, Kepala Sekolah SDN2 Sungai Nyamuk mengatakan,"kami pihak sekolah tidak pernah meminta mewajibkan siswa harus membawa meja dan kursi.
Namun kami pernah menyampaikan  bahwa meja dan kursi banyak yang rusak, jadi para orang murid jangan merasa kecewa atau merasa dikucilkan jika mendapatkan fasilitas tersebut.

Akhirnya, kata Zahra, para orang tua murid menyiasati dengan cara membuat sendiri dan ada juga dengan cara berkongsi dana untuk memperbaikinya.

Ditanyakan terkait dana KIP?
"Masalah dana KIP ini kami tidak pernah mengajukan, namun dana itu datang sendiri dari pusat.
Kadang ada yang dapat ada juga yang tidak tapi. Kalau dapat kami sampaikan.
Mengenai jumlah tidak mesti.
Kadang ada yang dapat ada juga yang tidak, mungkin di sana sistem acak.
Dana yang diterima siswa, relatif.
Ada yang dapat Rp 225 ribu dan ada juga yang dapat Rp 600 ribu per siswa.

Mengenai kenapa siswa menerima barang saja?
Ia menjelaskan,"kami pihak sekolah ada kesepakatan dengan wali murid agar sekolah yang fasiltasi.

Belajar dari pengalaman lalu, kata dia, jika uang itu langsung diterima orang tua murid, baik baju seragam, tas, sepatu, buku yang dipakai para siswa itu-itu saja (masih saja memakai yang lama).

"Mengenai sikap saya yang katanya kasar, itu kan wajar karena terkadang ada siswa yang sedang berkelahi saya lihat dari kejauhan, jadi terpaksa saya dengan nada yang keras. Dan kami pun pihak sekolah, setengah bulan sekali mengadakan rapat dewan guru agar bagaimana cara membina dan mendidik anak supaya lebih maju dan lebih baik lagi dalam menjaga hubungan dengan para orang tua murid."Pungkasnya.

(Syamsir Alam)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Terkait penggunaan dana KIP SDN2 Sungai Nyamuk, Plt Kepala Dinas Pendidikan Akan Turunkan Tim"

Posting Komentar