DPRD: Jangan Terjadi Lagi Kekisruhan Keuangan Daerah
Peningkatan
infrastruktur pendukung pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
hendaknya dikomunikasikan dengan program Pemerintah Pusat dengan mencari dana
DAK atau dana pusat lainnya.
Serta
lebih menggali partisipasi aktif dari sumbangan pihak ketiga yang sah.
Penggarapan
potensi, fasilitasi dan promosi investasi guna peningkatan hasil guna
peningkatan kegiatan perekonomian daerah, bisa mencoba dengan melakukan
pengkajian program pemberdayaan generasi
muda yang siap berkarya di setiap kecamatan atau desa.
Selain
dengan percepatan penetapan perkembangan Bandara setingkat Internasional di
Pulau Laut. Yang harapannya semakin menarik investor wisata.
Untuk
peningkatkan daya saing kualitas SDM, sebaiknya Pemerintah Kabupaten lebih
banyak memberikan moment-moment kesempatan kepada SDM lokal putra daerah untuk
berkarya, berkompetisi dan untuk belajar di luar daerah seperti beasiswa,
berbagai event lomba kreatifitas inovatif dan lain-lain.
Selain
itu memberikan suport pada kampus-kampus lokal untuk melakukan upgrade SDM dan
ikut serta dalam penggarapan event kreatifitas inovatif.
Pada
RAPBD sektor pendidikan cukup besar untuk infrastruktur, perlu ditinjau ulang
pada program peningaktan mutu pendidik dan tenaga pendidikan yang hanya 0,12
persendari total anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2019.
Kemudian
juga masih belum terlihat program terintegrasi terkait kemaritiman dan
pertanian yang mengarah ke sektor wisata.
Pada
sektor perikanan dan pertanian, masih pada tataran peningkatan ekonomi dan
intensifikasi teknologi. Perlu disusun sinergi program yang terintegrasi antara
Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, dan Dinas Pariwisata.
Program
pengembangan SDM belum sepenuhnya serius digarap oleh Pemerintah Daerah.
Padahal
SDM ini adalah salah satu faktor terwujudnya Visi Kabupaten Kotabaru.
Masyarakat
berkualitas dan sejahtera akan lambat terwujud ketika tidak ada proses
peningkatan SDM.
Peran
pemuda belum begitu digarap signifikan sebagai sektor yang perlu diperhitungkan
untuk percepatan mewujudkan Visi daerah.
Terlihat
porsi pelibatan-pelibatan pemuda dan program-program untuk pemuda, masih pada
hal klasik.
Satu
contoh pelatihan kewirausahaan pemuda pada dinas pemuda dan olahraga pada tahun
2019 hanya menyasar pada 7 orang saja, padahal anggarannya sekitar 51 juta.
Sebagaimana
diketahui pada bulan Mei dan Juni tahun 2018, sempat terjadi kekisruhan dalam
pengeloaan APBD tahun 2018 dengan ditandai adanya kekosongan Kas Daerah.
"Untuk itu kami berharap agar di tahun mendatang persoalan ini tidak akan terjadi lagi, pengelola keuangan dan kas daerah harus pandai menyusun cash flow (laporan keuangan) daerah."
Demikian yang disampaikan Denny Hendro Kurnianto, menyampaikan laporan hasil pembahasan APBD Tahun 2019.
Disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD pada Kamis, tanggal 29 Nopember 2018 tadi.
"Untuk itu kami berharap agar di tahun mendatang persoalan ini tidak akan terjadi lagi, pengelola keuangan dan kas daerah harus pandai menyusun cash flow (laporan keuangan) daerah."
Demikian yang disampaikan Denny Hendro Kurnianto, menyampaikan laporan hasil pembahasan APBD Tahun 2019.
Disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD pada Kamis, tanggal 29 Nopember 2018 tadi.
(IHA)
0 Response to "DPRD: Jangan Terjadi Lagi Kekisruhan Keuangan Daerah"
Posting Komentar