Hj. Alfisah Pertanyakan Hambatan PLN Di Pulau Sebuku
Kotabaru, Kalsel -
Apa yang menjadi
penghambat dan apa yang sudah ditawarkan pihak PLN untuk mengatasi permasalahan
listrik di Pulau Sebuku?
Hal itu sempat dipertanyakan Hj.Alfisah, Ketua DPRD dalam Rapat
Dengar Pendapat (RDP) yang membahas permasalahan lisrik di Pulau Sebuku, Senin
(04/03/2019) tadi.
Permasalahan listrik (tidak normal) di Pulau Sebuku sudah
lama terjadi. Listrik hanya menyala 12 jam dan sering padam beberapa jam.
Sudarto, Manajer PLN Kotabaru mengatakan yang intinya,
ketersediaan listrik di Pulau Sebuku sangat mencukupi untuk melayani pelanggan
yang ada.
Kendalannya, katanya, terkait pengiriman BBM oleh pihak
ketiga (PT. CUB) kapalnya rusak.
Malah, tambahnya, modal dan penjualan tidak seimbang,
belum lagi oli dan sebagainya (PLN tidak untung).
Terkait rencana 2x24 jam tidak bisa dijanjikan karena
harus menyampaikan dulu ke pln wilayah, wilayah menyampaikan lagi ke regional
PLN Jakarta terkati kuota BBM.
Meski demikian jika tegangan / jaringan 150.000 KV masuk
di Pulau Laut tentu gardu induk di stagen beroperasi, kuota BBM PLN di Kota
Kabupaten ditutup, kuota itu yang akan dibagikan ke ULD-ULD seluruh Kecamatan.
Mereka janji bulan Agustus bisa beroperasi sehingga
september bisa beropersai 2x24 jam.
Udin menambahkan, terkait pelayanan maksimal disebabkan
karena banyaknya ranting, tanaman milik masyarakat sehingga tidak bisa
melaksanakan penebangan. Apabila angin
kencang, dilakukan pemadamam. Minta bantu kepala-kepaal desa untuk melaksanakan
penebangan sesuai 3 meter dari jalur.
Dia juga mengaku prihatin melihat kantor PLTD Pulau
Sebuku.
Berupaya menempatkan karyawan agar bisa pelayanan lebih
baik.
“Kami berharap PLN bisa koordinasikan baik itu kontraknya.
Kami ingin bagaiaman pelayanan bisa maksimal”kata Alfisah.
(IHa)
0 Response to "Hj. Alfisah Pertanyakan Hambatan PLN Di Pulau Sebuku"
Posting Komentar