DPRD Kotabaru Kedatangan DPRD Tanah Bumbu; Tips Dapatkan Dana Pusat dan Mencegah Defisit Anggaran
Ketua DPRD Tanah Bumbu H Supiansyah (kiri), Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis (kanan)
sentral14.id Kotabaru, Kalsel –
sentral14.id Kotabaru, Kalsel –
DPRD Kotabaru dikunjungi (mendapat kunjungan kerja) DPRD
Tanah Bumbu, Senin (28/10/2019).
Kunjugan kerja ini dikatakan Ketua DPRD Tanah Bumbu H.
Supiansyah atau H Upi, dimaksudkan untuk berbagi pengalaman terkait anggaran
dan sebagainya.
Mengawali paparannya, H. Upi mengemukakan, APBD-P Tanah
Bumbu tahun 2019 hampir mencapai Rp 2 triliyun.
Disampaikannya pula, Tanah Bumbu hasil pemekaran dari
kabupaten induk Kotabaru pada tahun 2002, tahun 2019 ini sudah berumur 17 tahun
dengan luas wilayah 4.800-an Km2, penduduk 312.000 jiwa, 10 kecamatan, 144
desa, 5 kelurahan, 1520 RT, 20 kepala dinas, 5 badan, 13 kantor termasuk
kecamatan.
“Mudahan di tahun 2020 APBD kami di atas Rp 2
triliyun,”paparnya.
Mendengar paparan Ketua DPRD Tanah Bumbu, Ketua DPRD
Kotabaru Syairi Mukhlis mengapresiasi perkembangan Tanah Bumbu selama 17 tahun
terakhir ini, yang APBD-nya hampir mencapai Rp 2 triliyun dan dimungkinkan di
tahun 2020 bisa mencapai Rp 2 triliyun lebih.
Dibandingkan dengan Kabupaten Kotabaru dengan usianya
sudah 69 tahun justru APBD-nya dibawah.
Terkait mekanisme penganggaran, bagaimana di Tanah Bumbu, dan bagaimana di Kotabaru,
itu yang menjadi di antara pembahasan anggota DPRD dua kabupaten ini.
“APBD tahun 2020 hampir selesai, dan informasinya masih
ada pemangkasan anggaran lagi sekitar Rp 100 miliar, rasionalisasi anggaran. Minimal
kami tidak ingin lagi terjadi defisit yang besar seperti terjadi di dua tahun
terakhir ini,”ungkap Syairi dalam pertemuan itu.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua II DPRD Muhammad Arif
mengaku salut dengan Tanah Bumbu yang APBD-nya hampir Rp 2 triliyun, “Kami di
Kotabaru terjadi penurunan, dan ini perlu kami cermati semua, mudah-mudahan ke
depan kotabaru lebih baik lagi,”ungkapnya.
Melihat perkembangan atau bahkan kemajuan di Tanah Bumbu,
Arif melihat hendaknya kotabaru belajar ke Tanah Bumbu, “Diantarnya Tanah Bumbu
sudah selesai pembahasan APBD tahun 2020, kami belum, padahal diketahui
aturannya sama,”ungkapnya.
Ada beberapa hal ingin diketahui dari DPRD Tanah Bumbu
diantaranya, kata Arif, adalah Tanah Bumbu bisa mendapatkan DAK dan DAU yang
besar. Selain itu Arif juga menanyakan anggaran representatif DPRD Tanah Bumbu
yang lebih tinggi?
Cara pembahasannya juga cepat dan tidak bertele-tele.
Menjawab itu, pertama H. Upi bahasanya mengambil sekwan
orang yang mengerti hukum agar dalam mengambil keputusan-keputusan
terkait anggaran tidak melanggar hukum.
“Kalau anggaran untuk keberangkatan kepala dinas yang
diperlukan kaitannya dengan anggaran pusat, harus dianggarakan di sekretriat
dewan, di luar anggaran dprd,”ujarnya.
Soal defisit anggaran daerah, intinya H. Upi
menyampaikan, anggaran tidak boleh langsung ditetapkan 100 persen dari estimasi
pendapatan di APBD. “70 persen dulu, nanti di perubahan disesuaikan, jadi
istilahnya tidak PHP (pemberi harapan palsu),”katanya.
(IHa)
0 Response to "DPRD Kotabaru Kedatangan DPRD Tanah Bumbu; Tips Dapatkan Dana Pusat dan Mencegah Defisit Anggaran"
Posting Komentar