Januari Katanya Sudah Lelang Proyek? Tuti: Minggu Keempat Lelangnya
Sesuai keinginan Bupati Sayed Jafar bahwa lelang proyek di tahun 2020 harus dilaksanakan di bulan Januari.
Pantauan di website LPSE Kotabaru pada
Kamis, 23 Januari 2020, belum nampak paket pekerjaan yang dilelang, terutama
paket pekerjaan dari Dinas PUPR yang mengelola APBD cukup besar Rp187 M.
Menanggapi hal ini, Suprapti Tri Astuti
atau Tuti, Sekretaris Dinas PUPR mengatakan, lelang paket proyek untuk Dinas
PUPR dijadwalkan pada minggu keempat bulan Januari.
Kenapa saat ini belum ada paket pekerjaan
yang dilelang?
Tuti mengatakan, keterlambatan proses
lelang itu tidak hanya dari pihaknya, tapi terkait dengan instansi lain.
Dijelaskan Tuti, proses lelang itu harus
ada SK (surat keputusan) KPA (kuasa pengguna anggaran) dan SK bendahara dari
BPKAD (badan pengelola keuagan dan aset daerah), entry RUP (rencana yang berisi
kegiatan dan anggaran pengaadaan barang dan jasa), user id PPK (pejabat pembuat
komimen) dari ULP (unit lelang pengadaan) Setda, dan SK PPK.
“Semua SK baru keluar. SK-nya sudah kita
serahkan ke masing-masing bidang, setelah itu kita menunjuk mereka sebagai KPA
sekaligus PPK.
Kabid dalam hal ini KPA mengeluarkan
lagi SK PPTK (pejabat pelaksana teknis kegiatan) yang dijabat kepala seksi di
masing-masing bidang.”
Sementara ini, kata Tuti, di beberapa
bidang di Dinas PUPR belum ada kasi (kepala seksi).
“Kasi-kasi yang kosong ini perlu di
plt-kan, tapi karena sampai sekarang masih belum dapat SK staf. SK plt juga
masih belum kita serahkan.
Kami tidak bisa melelang kalau kami
tidak punya SK, belum punya user id PPK. Baru hari ini, kita sudah terima user
id semua,”ujarnya.
Namun demikian, Tuti mengakui, pihak ULP
sudah meminta untuk memasukan data user id PPK. “Karena dinas PUPR baru (SOTK baru),
jadi proses mamasukan data tadi lumayan memakan waktu.
Hari jumat (besok) sudah kita masukan ke
ULP SK PPK sekaligus KPA sekretariat dinas PUPR,”katanya.
Selain itu, tambah Tuti, paket pekerjaan
yang dilelang sudah harus lengkap perencanaannya.
“Perencanaan harus dicek lagi karena
perencaaan tahun sebelumnya tidak bisa langsung dipakai, harus disesuaikan lagi
dengan kondisi di lapangan.
Ada beberapa yang mungkin berubah, mungkin
juga ada kenaikan harga, ini yang direview (ulasan) lagi.
Sebenarnya perencanaan sudah ada, tinggal
kita rapikan. Tapi kadang perencanaan yang sudah dibuat tahun sebelumnya itu
tidak mengikuti perkembangan harga, jadi perlu dicek lagi, jadi pada saat
lelang tidak terlalu banyak kesalahan.
Kita berharap, setelah masuk ke pelaksanaan
pekerjaan, tidak ada CCO (perubahan perencanaan) lagi. Susah nanti kalau banyak
CCO pada saat melaksanakan pekerjaan,”ungkapnya.
Kalau, kata Tuti, minggu keempat bulan Januari sudah lelang, paling tidak bulan pebruari, kontraktor sudah bisa
bekerja.
“Jadi kita punya banyak waktu antara 7
bulan bekerja. Misal ada perpanjangan waktu pekerjaan, kita masih ada waktu
sekitar 2 bulan lagi untuk menyelesaikan pekerjaan. Ini masih dalam tahap yang
aman untuk bekerja.
Dibanding tahun sebelumnya dari tahun;
2017, 2018, 2019. Tahun 2020 ini paling cepat, Januari kita sudah
lelang,”ungkapnya.
Dikatakan Tuti, paket pekerjaan yang
dilelang lebih dulu di minggu keempat Januari ini yaitu pekerjaan yang besar karena
berisiko tinggi.
“Minimal ada 4 paket pekerjaan dulu yang
dilelang di antaranya; DAK Rp36 miliar, Sea World (tempat berjualan di siring
laut; permanen) yang menjadi ikon kita nanti atau pujasera (pusat jajanan serba
ada), jadi para pedagang di siring laut itu bisa berjualan dari pagi sampai
malam tanpa tergantung cuaca,”ujarnya.
Diakhir paparnya, Tuti menyebutkan semua
paket pekerjaan yang ada Dinas PUPR yaitu:
10 paket jalan, 3 paket bangunan gedung,
3 paket dari bidang SDA, dan 16 paket besar.
“Paket pekerjaan itu, nanti rutin kita
lelang bertahap tiap minggu. 2 - 3 hari selanjutnya lelang lagi. Paket
pekerjaan yang kecil-kecil, menyusul kita lelang,”pungkasnya.
(IHa)
0 Response to "Januari Katanya Sudah Lelang Proyek? Tuti: Minggu Keempat Lelangnya"
Posting Komentar