Sekda Paparkan Terkait Penanganan Covid-19 ke DPRD
Foto/Istimewa
Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu H. Rooswandi Salem memaparkan terkait penanganan Covi-19, dari pencegahan sampai proses karantina pasien yang terpapar di ruang paripurna DPRD, dan dihadiri Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Senin (8/6/2020).
Rooswandi mengatakan, penanganan Covid-19 mengacu pada aturan Provinsi, tentunya penanganan karantina di Tanah Bumbu tak memakan waktu lama.
“Setiap pasien yang mau dikarantina ke Provinsi itu hanya bertahan beberapa hari. Kenapa kami tertarik mengirim ke Provinsi kerena di sana sudah dibuatkan wadah khusus untuk penanganan pasien secara komprehensif,” katanya menjawab pertanyaan pihak DPRD.
Disamping itu, tambahnya, pasien diberikan makanan dengan standar gizi yang sudah ditetapkan. Kemudian diatur pola olah raganya dan di sana turut disiapkan ruang konseling.
“Di sana disiapkan dokter psikologi yang menangani pasien dari Tanah Bumbu. Alhamdulillah berdasarkan info masyarakat, bahwa banyak pasien yang sembuh kerena dibuat dengan pola yang seperti itu,” terangnya.
Rooswandi berharap, penanganan karantina di Tanah Bumbu sama seperti di Provinsi. Namun patut diketahui, tantangan keterbatasan medis menjadi kendala dalam memaksimalkan penanganan Covid-19.
“Sebab kami sempat kekurangan tenaga medis pada bulan Maret dan April, ini diakibatkan adanya tenaga medis kami yang reaktif, mau tidak mau para Nakes harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari,” imbuhnya.
Dilanjutkannya, persoalan ini sempat mengganggu kinerja Dinas Kesehatan, meskipun pihaknya sempat melakukan rekrutmen baru tenaga kesehatan (Nakes) sekitar sebanyak 50 orang. Namun ini menjadi proses transisi sehingga mengakibatkan tata kelola tidak maksimal.
“Kondisi di tempat kita pasti terbatas, kita tidak memiliki dokter konseling, dokter gizi dan akhirnya terpaksa kita memanfaatkan para dokter yang ada. Sementara pada saat mereka menangani pasien positif Corona otomatis SOP-nya harus kembali dulu ke karantina selama selama 14 hari, akhirnya kami sempat mengalami kekosongan antara April dan Mei kemarin,” akunya.
(Ril/Alam)
Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu H. Rooswandi Salem memaparkan terkait penanganan Covi-19, dari pencegahan sampai proses karantina pasien yang terpapar di ruang paripurna DPRD, dan dihadiri Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Senin (8/6/2020).
Rooswandi mengatakan, penanganan Covid-19 mengacu pada aturan Provinsi, tentunya penanganan karantina di Tanah Bumbu tak memakan waktu lama.
“Setiap pasien yang mau dikarantina ke Provinsi itu hanya bertahan beberapa hari. Kenapa kami tertarik mengirim ke Provinsi kerena di sana sudah dibuatkan wadah khusus untuk penanganan pasien secara komprehensif,” katanya menjawab pertanyaan pihak DPRD.
Disamping itu, tambahnya, pasien diberikan makanan dengan standar gizi yang sudah ditetapkan. Kemudian diatur pola olah raganya dan di sana turut disiapkan ruang konseling.
“Di sana disiapkan dokter psikologi yang menangani pasien dari Tanah Bumbu. Alhamdulillah berdasarkan info masyarakat, bahwa banyak pasien yang sembuh kerena dibuat dengan pola yang seperti itu,” terangnya.
Rooswandi berharap, penanganan karantina di Tanah Bumbu sama seperti di Provinsi. Namun patut diketahui, tantangan keterbatasan medis menjadi kendala dalam memaksimalkan penanganan Covid-19.
“Sebab kami sempat kekurangan tenaga medis pada bulan Maret dan April, ini diakibatkan adanya tenaga medis kami yang reaktif, mau tidak mau para Nakes harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari,” imbuhnya.
Dilanjutkannya, persoalan ini sempat mengganggu kinerja Dinas Kesehatan, meskipun pihaknya sempat melakukan rekrutmen baru tenaga kesehatan (Nakes) sekitar sebanyak 50 orang. Namun ini menjadi proses transisi sehingga mengakibatkan tata kelola tidak maksimal.
“Kondisi di tempat kita pasti terbatas, kita tidak memiliki dokter konseling, dokter gizi dan akhirnya terpaksa kita memanfaatkan para dokter yang ada. Sementara pada saat mereka menangani pasien positif Corona otomatis SOP-nya harus kembali dulu ke karantina selama selama 14 hari, akhirnya kami sempat mengalami kekosongan antara April dan Mei kemarin,” akunya.
(Ril/Alam)
0 Response to "Sekda Paparkan Terkait Penanganan Covid-19 ke DPRD"
Posting Komentar