[VIDEO] Wartawan Kena UU ITE, Ketua DPRD: Kalau Tidak Terbukti Pasti Dilepaskan..

"Menggunakan media sosial harus bijak."

Itulah yang keluar dari mulut Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis saat diminta tanggapannya terkait tak sedikit warga Kotabaru kena UU ITE dan bahkan menimpa seorang jurnalis di Kalsel.

Dikatakan Syairi, menyampaikan pesan atau status di media sosial tentu ada batasan kaitannya dengan UU ITE.

"Di sini lah ada koridor kita yang membatasi sehingga kita tidak bisa mengkritik tanpa data valid, harus disertai fakta. Nanti apabila menulis status bahkan menjelekkan nama orang lain bisa kena UU ITE," tuturnya.

Media sosial ini, lanjut Syairi, tanpa batas ruang dan waktu. Siapa saja bisa mengakses. Ia berharap kepada warga agar lebih berhati-hati.

“Apalagi kita kadang meneruskan informasi yang sumbernya belum pasti kebenarannya, kadang itu juga berita hoaks akhirnya bisa terkait-kait permasalahan ITE ini," Syairi wanti-wanti.

Anggota DPRD dari Dapil IV ini mengaku mendapat informasi, disampaikan ada warga dan wartawan kena UU ITE.

"Tentu pihak kepolisian ada point-point yang mengarah bisa ke pencemaran nama baik atau apa?
Bijaksanalah menggunakan media sosial, jangan sampai misalnya status yang dianggap guyonan bisa berdampak hukum," imbuhnya.

Wartawan kan sudah ada UU Pers yang mengatur?

"Termasuk teman-teman wartawan tapi mungkin ada oknum yang menyampaikan itu yang bisa ditindak terkait apa yang dilontarkan dalam media tadi. Kalau memang tidak ada unsur pidananya yang melanggar UU ITE ya tidak perlu juga, yang jelas kalau ada laporan tentu ditanggapi dulu, kalau memang tidak terbukti pasti dilepaskan," ujarnya.

Anggota DPRD dua priode ini mengingatkan kepada teman-teman wartawan dalam membuat berita harus berimbang.

"Konfirmasi kepada yang bersangkutan yang menjadi bahan pemberitaan.
Jangan sampai nanti berita muncul tidak konfirmasi kepada yang bersangkutan, biar nanti fakta yang disampaikan adalah benar," tandasnya.

(IHa)

Tweet

Subscribe to receive free email updates: