[VIDEO] Memprihatinkan; Melanjutkan SMP dan SMA, Anak-anak Tanjung Pengharapan Harus ke Luar Desanya.


Pandemi Covid-19 belum berakhir. Kepala Desa Tanjung Pengharapan, Rudi Gunawan, berharap  anak-anak sudah bisa masuk sekolah karena sudah banyak pelajaran tertinggal.

Hal itu dikemukakannya di Desa Tanjung Pengharapan, Jumat (11/9/2020).

Anak-anak SD di Desa Tanjung Pengharapan tidak bisa ikut belajar online karena terkendala jaringan dan tak punya HP.

Selain itu, Rudi mengatakan, karena tidak ada sekolah SMP dan SMA, anak-anak di desanya harus  bersekolah ke desa lain atau kecamatan lain yang jaraknya puluhan kilometer.

"Bagi yang orang tuanya mampu, anak-anak  melanjutkan sekolah ke kota dan tinggal di rumah keluarga," ujarnya.

Dikatakan Rudi, sejak Desa Tanjung Pengharapan berdiri, tidak pernah ada SMP dan SMA. Dia berharap ke depan, dibangun SMP dan SMA di desanya atau paling tidak SMP dan SMA terbuka.

Demikian halnya Kepala Seksi Pemerintahan Desa Tanjung Pengharapan, Muhammad Syahid, mengatakan di Desa Tanjung Pengharapan, terkait pendidikan sangat memperhatinkan.

Selain itu, Syahid menyinggung SDM pendidik di sana. Menurutnya, susah sekali mendapatkan guru-guru yang betul-betul profesional. Hal itu, katanya, terlihat dari hasil pendidikan anak-anak.

"Banyak anak-anak bahkan anak yang sudah kelulusan tidak bisa membaca. Mereka (guru) masih menggunakan bahasa daerah ketika mengajar," ujarnya.

Apakah ada pendidikan non normal untuk anak-anak yang dilakukan pemerintah desa?

Dikatakan Syahid, pihak desa melaksanakan Taman Pendidikan Alquran, dan belajar di ruamh (PR).
Bahkan, katanya, pihak desa sudah berencana mengumpulkan sarjana-sarjana yang ada di desa untuk membantu mengajarkan berhitung dan baca tulis.

(IHa/Rah)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "[VIDEO] Memprihatinkan; Melanjutkan SMP dan SMA, Anak-anak Tanjung Pengharapan Harus ke Luar Desanya."

Posting Komentar