SHM Kunjungi Tiga Desa; Tepis Kampanye Hitam


Calon Bupati Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, Syafruddin H Maming (SHM) mengunjungi Desa Rantau Panjang, Desa Pasar Baru, dan Desa Kampung Baru.

Di sana SHM sempat menepis adanya kampanye hitam yang menyebut dirinya menghapus majelis talim, hanya calon bayangan, dan tak berpengalaman di bidang pemerintahan.

"Selama ini Yayasan 69 yang dipimpinnya SHM, rutin melaksanakan tabligh akbar dan haul akbar yang dihadiri ribuan jemaah sebagai bukti bahwa saya bukan tipe orang yang alergi majelis talim. Bahkan, semua guru agama dan ulama mendapat perhatian khusus dari Yayasan 69 untuk membantu kegiatan keagamaan di pondok pesantren maupun majelis talim," kata Burhansyah, Juru Kampanye SHM melalui rilis tertulis, Jumat, 2 September 2020.

Bahkan sebelumnya, kata Burhansyah, semua pengajian banyak ditutup karena Pemerintah Daerah mengadakan pengajian setiap hari Minggu dan Jumat.  

"Di kecamatan diangkut sama camat-camatnya untuk ikut pengajian setiap malam Jumat. Sehingga, membuat ulama-ulama kita menjadi mati pengajiannya di kampungnya, karena diambil alih sama Pemda (waktu itu), Sementara di zaman pemerintahan MHM, kegiatan pengajian yang diadakan di lingkungan Pemda hanya untuk hari-hari besar saja, itu pun bekerja sama dengan ulama-ulama yang ada di kecamatan.

"Hal ini agar manajemen ilaihiyah yang dikerjakan guru-guru kita terbantukan, kita bisa lihat. Kalau di zaman kemimpinan MHM, pengajian banyak, di mana-mana di tiap kecamatan berkembang pesat," sebut Burhan.

Burhansyah lanjut mengatakan SHM bukanlah tokoh bayangan atau seperti yang disangkakan kepadanya. Selain itu, Burhansyah juga menepis tudingan bahwa SHM adalah "Boneka" eks Bupati Mardani H Maming (MHM). 

"Menurut SHM dirinya saat ini sudah berada di zona nyaman sebagai anggota DPR RI yang bisa hidup dengan tenang dengan penghasilan yang lumayan besar tanpa harus menguras otak dan tenaga. Jika pun ada yang beranggapan dirinya mengekor sang adik (MHM) dalam pemerintahan, menurutnya apakah hal ini ada yang salah atau yang buruk dari MHM selama menjabat?" ucap Burhan.

Dikatakan Burhansyah, selama Tanah Bumbu dipimpin beberapa bupati,  daerah tersebut belum pernah mendapat predikat WTP dari BPK. Ini sebagai bukti bahwa pemerintahan MHM dianggap lebih bagus dari sebelumnya. 

"Terkait pengalaman di dalam pemerintahan, menurut SHM berpengalaman namun hasilnya kurang baik atau bahkan bisa dikatakan berada di ambang batas (minus), apa gunanya? Lebih baik berfikir ke depan dengan berharap dengan berkiblat pada pemimpin yang pernah sukses," tutup Burhan.

(Ril/Dody)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SHM Kunjungi Tiga Desa; Tepis Kampanye Hitam"

Posting Komentar