Geriyanto: Lahan yang Akan Dijadikan Plasma Habis? Ambil di Lahan Inti (PT BSS)

 

Ketika lahan (yang akan dijadikan plasma) sudah habis; tidak ada lahan yang tersedia, mau tidak mau harus diambil dari lahan inti. 

baca juga:http://www.sentral14.id/2021/02/rdp-dprd-terkait-tuntutan-plasma-h.html

Hal itu dikemukakan Anggota DPRD Kotabaru, Geriyanto saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi II DPRD Kotabaru; RDP lanjutan terkait tuntutan H Dulman, perwakilan masyarakat Pulau Laut Timur yang menuntut lahan plasma inti PT Bersama Sejahtera Sakti (BSS).

“Jadi  usulan untuk mengetahui seberapa luas lahan (PT BSS) yang tertanam, saya sangat setuju,” kata Geriyanto.

“20 persen  plasma untuk masyarakat itu kewajiban lo, di daerah lain ada yang polanya 60:40, ada 50:50. Buah dari lahan plasma ini kan perusahaan juga yang mengambil, tidak ada masalah rugi,” katanya.

Keliatannya hal ini, lanjut Geriyanto,di satu sisi (perwakilan masyarakat) tidak puas hanya janji-janji saja.

“Kita ingin menyelesaikan masalah ini, bukan berarti kita menentang atau menghalangi investasi, bukan, kita sama-sama menjaga. Di satu sisi kan masyarakat juga perlu perlindungan, perlu juga apa yang menjadi haknya. Intinya, kalau lahan (untuk plasma) tidak tersedia karena kawasan hutan, maka pihak perusahaan wajib mengambil dari lahan yang sudah tertanam, baik itu dari kebun inti atau apapun namanya yang penting jangan masuk kawasan hutan,” tegas Geriyanto.

Ketua Komisi II DPRD Kotabaru, Jerry Lumenta, menambahkan ketika pihak perusahaan mau mengadakan plasma dan lahan masyarakat tidak memungkinkan lagi (tidak tersedia) yang 20 persen.

“Di saat replanting (peremajaan sawit) perusahaan wajib menyediakan (plasma) untuk masyarakat, hal itu diperkuat dalam UU Cipta Kerja (Omnibuslaw). Kami juga sempat konsultasi ke BPN, karena ketika masyarakat mengeluh tidak mendapat yang 20 persen (plasma), maka HGU akan dikurangi untuk dijadikan lahan masyarakat yang berupa plasma,” tambahnya.

(IHa)

 

Tweet

Subscribe to receive free email updates: