Taman Saijaan; Tak Semua (titik) Bagus Diberi Lampu, Renungkanlah!

Pantauan di Taman Saijaan Kotabaru, Kalsel hampir semua titik dipasangi lampu; terang, hal itu diduga akan membuat sepi pengunjung taman (pedagang sepi pembeli).

Kondisi terang memang baik agar jelas nampak kelihatan.

Misal saat tuan guru atau ustadz berceramah; menyampaikan ilmu agama, tuan guru harus disorot lampu agar nampak jelas siapa yang menyampaikan ilmu agama itu.

Tapi, bagaimana bila orang yang mencari nafkah, mencari duitnya di tempat gelap atau pekerjaan yang situasinya harus didukung suasana remang-remang? (lihat suasana romantisme).

Penyelenggara pemerintahan daerah Kotabaru harus memahami situasi ini atau sesekali perlu meresapi; merasaakan, merenungkan situasi psikologis di taman.

Pekerjaan yang didukung suasana gelap atau remang-remang perlu tempat atau suasananya, di balik sinar rembulan.

Jadi ingat lirik lagu Raja Dangdut Rhoma Irama.....Aku malu pada sang rembulan, ku takut dia mengadu...

Kalau gara-gara semua titik di taman itu dipasang lampu; terang dipikir akan mengurangi pendapatan pedagang di sana.

Kalau gara-gara hal itu (taman terang) pendapatan mereka berkurang atau bahkan tidak ada, apakah ada solusi dari penyelenggara pemerintahan daerah Kotabaru?

Apalagi di situasi sulit perekonomian seperti saat pandemi COVID-19 ini.

Kalau tak semua titik lampu Taman dinyalakan, bukankah bisa berhemat? Atau dipasang stop kontak (tombol hidup mati lampu).

Bagi orang Islam, makan babi haram, kecuali dalam keadaan terpaksa; tidak menemukan atau tidak ada makanan halal, misal saat di hutan. (Tentang halal haram makan babi dan kapan babi itu boleh dimakan, silakan bertanya ke ahlinya, atau saran penulis; lihatlah ceramah: Prof DR H Abdul Somad atau UAS dan DR Ustadz Adi Hidayat atau UAH).

Kata kuncinya karena (terpaksa) boleh!

Kalau membuat semua titik di taman itu terang; dimaksudkan untuk mengurangi kriminalitas atau apa lah dan sebagai-sebagainya? Penyelenggara pemerintah daerah diharapkan merenungkan kembali atau memahami kembali lirik lagu Raja Dangdut Rhoma Irama, yang berbunyi :

Seribu satu macam cara orang mencari makan dari menjual koran sampai menjual "pahumaan"... (dikiaskan tanpa mengubah makna) karena terpaksa!

Tapi, berkat sering berada di dekat Masjid (lokasi Taman Saijaan itu di depan Masjid Agung Husnul Khatimah) mudahan mendapat keberkahan, dapat hidayah.

(IHa)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Taman Saijaan; Tak Semua (titik) Bagus Diberi Lampu, Renungkanlah!"

Posting Komentar