Sani Belum Terima Upah Proyek DAK di Rampa, Selamat: SPM-nya Baru Ditandatangani


Sani, Kepala Tukang proyek DAK integrasi perumahan, Dinas Pemukiman dan Perumahan Kotabaru di Desa Rampa, RT 4, mengatakan pembayaran gajinya sudah telat hampir dua bulan.

Sani pun mengaku sudah menjual beberapa perabotan rumah tangganya demi menyambung hidup.

"Kalo ini, aku mun begawi ne kada pang, habis ku juali berataan dari parabola, anten," ungkap Sani, Senin (3/8/2021).

Ketiga temannya sudah ada yang berhenti, kata, pria paruh baya itu.

Dulu, katanya, dia sempat mengerjakan proyek penanganan Pemukiman Kumuh tersebut bersama beberapa orang teman.

"Cuman ada memang Rp 3 juta tapi menunggu pencairannya itu kapan, sampai ini belum cair. Makanya saya menyelesaikan pekerjaan ini, dan  banyak barang yang dijual sudah di rumah karena keterlambatan pencairan," lirih Sani.

Hal senada juga dikatakan seorang tukang yang tidak diketahui namanya. Proyek yang ia kerjakan di RT 4 itu mengalami keterlambatan gaji.

"Lama gajinya. Kalau dari Pak Amat dia yang kasih pinjaman kalau kita tidak jadi masalah yang penting dibayar saja," ungkap.

Kepala UD MHR, Ahmad Sayuti, membenarkan perihal adanya keterlambatan pembayaran upah. Pria yang kerap disapa Amat itu beralasan lambatnya pembayaran gaji karena pihaknya harus menunggu pencairan dari pihak fasilitator.

"Iya, emang seperti itu peraturannya. Menunggu dulu pencairan dari fasilitator baru tukang. Kalo ada dananya bisa kita talangi dulu baru nanti dipotong," terang Ahmad Sayuti.

Terpisah saat itu, Kepala Dinas Pemukiman Perumahan dan Pertanahan Kotabaru, H Selamat Riyadi, mengatakan pencairan Proyek DAK Integrasi sedang dalam proses. 

"Baru saya tanda tangani SPM-nya, besok dimasukan ke BPKAD, BPKAD yang prose, baru ke Bank nanti Bank yang menyalurkan, ujar Selamet Riadi.

(Rahman/Dod)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sani Belum Terima Upah Proyek DAK di Rampa, Selamat: SPM-nya Baru Ditandatangani"

Posting Komentar