MANSUR? Warga Minta Tambang Batu Bara di Stagen Ditutup
Potret wilayah dugaan tambang ilegal di RT 007, Desa Stagen, Kotabaru, Kalsel.
Warga Desa Stagen, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalsel, minta tambang batu bara yang diduga ilegal di jalan SMPN 3 Stagen ditutup.
Tambang batu bara di Desa Stagen itu disinyalir sudah beroperasi sekitar 1 bulan.
Warga Desa Stagen saat berdiskusi di Kantor Desa Stagen terkait dugaan tambang ilegal.Warga RT 007, Misransyah, meminta perbaikan jalan dan pemberhentian aktivitas pertambangan.
"Itu kan jalan sekolah, jalan umum rusak, kalo ditinggalkan siapa yang memperbaiki," katanya, Senin (22/11/2021).
Misransyah menyebut, adapun dampak yang dirasakan masyarakat setempat sementara ini adalah debu dan kerusakan jalan. "Yang ditakutkan masyarakat ini banjir. Sebelum ada tambang aja sudah banjir," ujarnya.
Pria setengah baya itu membeberkan, aktivitas tambang itu bekerja selama 24 jam di hari libur. "Kalo hari libur, tapi kalo jam sekolah mereka ya dari jam dua (14:00) sampai subuh," katanya.
Kepala Desa Stagen, H Napirin, mengaku tidak mengetahui aktivitas tambang tersebut. Katanya, ia selama ini hanya mengetahui isu yang beredar di masyarakat.
"Cuman kita tidak mengetahui mereka pindah, tanggal berapa, hari apa, jam berapa, pokoknya tidak tahu lah. Harapannya kita dari pemerintahan desa jangan ada hal-hal yang tidak diinginkan, dan tambang harus ditutup karena itu jalan untuk fasilitas masyarakat dan anak-anak sekolah di SMPN 3. Kalau rusak bagaimana nantinya," tutup Napirin.
Ditanya fee dan kontribusi ke Desa Stagen dan ke warga? Napirin mengatakan tidak ada.
Sumber media ini menyebut, batu bara itu dibawa ke Pelabuhan PT Pelindo III Kotabaru.
(Foto: kiriman warga) sebuah kapal tongkang batu bara sandar di Pelabuhan PT Pelindo III Kotabaru, Kalsel.Sementara, terkait hal ini, GM PT Pelindo III Kotabaru belum bisa dikonfirmasi karena sedang tugas ke luar daerah.
(Dodi/Rahman)
0 Response to "MANSUR? Warga Minta Tambang Batu Bara di Stagen Ditutup"
Posting Komentar