Masalah Sampah di Desa Rampa Belum Diselesaikan, DLHD akan Cek ke Lapangan


Sampah masih menjadi permasalahan yang belum diselesaikan dengan baik di Desa Rampa, Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru. (Baca: Sampah Menumpuk di Desa Rampa Syamsir...)

Sampah masih menumpuk bahkan sampai di kolong rumah warga, sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap.

"Kami sudah berupaya melakukan gotong royong dengan warga setiap hari Jumat, namun hasilnya tidak memuaskan, bahkan sampah terus-menerus bertambah, karena adanya sampah bawaan dari laut yang masuk di kawasan kami," kata Kepala Dssa Rampa, Syamsir Alam, Rabu (12/10/2022).

Menurut Syamsir, kalau dibentang jaring sampah besi atau jaring sampah biasa pasti sampah bawaan dari laut tersebut tidak akan masuk lagi di wilayah Desa Rampa.

"Namun yang jadi kendalanya bagi kami sebagai pemerintah desa, yaitu mengenai anggaran desa sekarang tidak bisa dipergunakan dalam hal semacam itu. Makanya kami sangat mengharapkan sekali bantuan dari pemerintah maupun dinas terkait. Saya berharap pemerintah daerah, Dinas Lingkungan Hidup, dan Anggota DPRD Dapil I bisa memberikan solusi atau berupa alat bantu, agar sampah di desa kami sedikit demi sedikit bisa berkurang dan desa kami terlihat bersih," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, HM Maulidiansyah, mengungkapkan mengenai sampah yang ada di Desa Rampa menjadi masalah klasik termasuk daerah Hilir.

"Kita berapa kali melakukan upaya untuk sosialisasi ke sana, pendekatan, malah kita mendapat pertentangan dengan masyarakat yang di sana merubah mereka dari kebiasaan membuang sampah rumah tangga ke laut dan itu sangat sulit merubah kebiasaan dari mereka untuk merubahnya. Nah terkait dengan itu kita pasti akan terus berupaya untuk melakukan bagaimana Desa Rampa itu bisa menjadi lebih baik ke depannya terutama sampah-sampah yang ada di kolong rumah mereka yang dari air laut itu," katanya.

Diakuinya, sampah yang datang ke Desa Rampa tidak hanya dari warga,, tapi ada sampah bawaan dari sungai-sungai yang ada di gunung atau dari hulu. Pemerintah Daerah juga sudah berupaya melakukan pengerukan terutama di tiga titik sungai besar yang ada di  Kotabaru ini, yaitu di Desa Baharu, Desa Dirgahayu, dan Desa Semayap.

"Itu akan terus kita lakukan, agar masyarakat jangan melakukan kebiasaan membuang sampah ke sungai, itu jangan lagi diteruska,  karena kita memerlukan biaya sangat besar untuk melakukan pengerukan, supaya juga banjir tidak terjadi lagi di daerah Kotabaru ini," katanya.

Terkait sampah di Desa Rampa, DLHD akan mengecek ke lapangan.

"Kita akan tinjau situasinya seperti apa upaya-upaya kita agar sampah-sampah dari sungai yang mengalir ke daerah Rampa itu bisa kita bendung. Tentunya ini, kita ada semacam perencanaan yang sistematis, yang terkoordinir dan juga termasuk berapa biaya atau anggaran yang akan kita lakukan, apakah itu efektif atau tidak. Karena kalau kita anggarkan juga, kita adakan misalnya semacam sampah-sampah yang dibendung, jangan-jangan nanti malah air tidak bisa lagi keluar ke laut meakibatkan banjir. Nah itu perlu penelitian lebih jauh lagi ke sana, terutama yang kita harapkan itu adalah kesadaran dari masyarakatnya, dan biasakan mereka membuang sampah pada tempatnya, jangan lagi membuang di laut maupun di bawah kolong rumah. Desa kalian bersih itu untuk kalian juga nanti ke depannya, sekali lagi usahakanlah membiasakan diri untuk memelihara lingkungan di sekitar kita agar desa kalian menjadi bersih, sehat lingkungan, dan Indah di pandang," pungkasnya.

(Yandi)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Masalah Sampah di Desa Rampa Belum Diselesaikan, DLHD akan Cek ke Lapangan "

Posting Komentar