Sayid Firdaus Targetkan 2025 Wisata Mangrove Angsana akan Dibuka
(Foto: MC Tanbu)
Tim Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Pariwisata (RPKPP) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengunjungi Desa Angsana Kecamatan Angsana, Rabu (30/10/2024).
Kunjungan ini dalam rangka pengembangan desa wisata mangrove di wilayah Kecamatan Angsana.
Kedatangan Tim RPKKP disambut langsung Plt Kepala Desa Angsana, Sayid Firdaus.
Plt Kepala Desa Angsana, Sayid Firdaus menyambut baik kedatangan Tim RPKKP Tanah Bumbu dengan tujuan pengembangan wisata mangrove Desa Angsana.
Menurut Sayid Firdaus, saat ini Desa Wisata Mangrove Angsana belum dibuka untuk umum, karena fasilitas pendukungnya belum lengkap secara keseluruhan seperti gazebo, toilet, dan jembatan yang baru terbangun sepanjang 400 meter dari target 1 KM.
“Saat ini kita terus lengkapi fasilitasnya. Setelah semua siap dan lengkap, maka Desa Wisata Mangrove akan kita buka untuk umum,” katanya.
Ia menargetkan pada tahun 2025 nanti, Desa Wisata Mangrove di Kecamatan Angsana ini akan dibuka untuk umum.
Sementara itu, Yuli Agustini dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tanah Bumbu yang juga merupakan salah satu Tim RPKPP menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyusun perencanaan Desa Wisata untuk lima tahun ke depan.
Untuk pengembangan desa wisata ini, katanya, tidak hanya terfokus pada wisatanya saja, tetapi juga ada pusat UMKM, jaringan telekomunikasi, dan lainnya.
Adanya Desa Wisata diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dan produktifitas masyarakat sehingga berdampak pula pada perekonomian masyarakat desa.
Ketua Kelompok Hijau Lestari, Khaidir Ansyari menambahkan, Wisata Mangrove Angsana ini diinisiasi oleh kepala desa sebelumnya dan warga. Kemudian dilanjutkan oleh kepala desa saat ini.
Ia menceritakan awal tercetusnya Wisata Mangrove, yakni karena Angsana terkenal dengan wisata pantai dan terumbu karangnya yang ramai dikunjungi wisatawan.
Namun, ramainya kunjungan tersebut terbatas karena ada waktu atau bulan tertentu yang tidak bisa dikunjungi, seperti pada saat musim angin tenggara pengunjung tidak dapat melakukan snorkeling karena faktor cuaca atau gelombang tinggi.
“Kalau wisatawan banyak yang datang, tapi kebijakan pengelola menghentikan karena gelombang besar yang membahayakan bagi pengunjung,” ungkapnya.
Nah, dari itulah maka tercetuslah untuk membuat wisata mangrove mengingat Desa Angsana memiliki potensi hutan mangrove yang masih alami.
“Selain hutan magrovenya yang masih alami, kawasannya juga sangat luas. Berdasarkan pemetaan dari pemerintah desa, luas hutan mangrovenya yakni 47 hektare,” sebutnya.
Melihat potensi yang ada ini, maka dibentuklah Kelompok Hijau Lestari yang diinisiasi oleh dinas perikanan untuk melestarikan hutan mangrove.
Terkait fasilitas Wisata Mangrove Angsana ini, sebutnya sudah ada pelabuhan yang dibangun bersumber dari pihak ketiga sedangkan untuk jembatan dibangun oleh Pemerintah Desa Angsana.
0 Response to "Sayid Firdaus Targetkan 2025 Wisata Mangrove Angsana akan Dibuka"
Posting Komentar